Kamis, 25 Juni 2009

PENILAIAN PERSEDIAAN



Dalam penilaian persediaan terdapat beberapa metode, dimana untuk masing-masing metode tersebut akan menghasilkan perbedaan nilai pada persediaan akhir.
Pemilihan metode penilaian persediaan ini akan berpengaruh terhadap pendapatan bersih atau rugi bersih suatu perusahaan, karena persediaan akhir berhubungan dengan harga pokok penjualan , dimana kedua faktor ini mempunyai persamaan :

Barang siap dijual – persediaan akhir = harga pokok penjualan

Semakin tinggi nilai persediaan akhir maka harga pokok penjualan akan menjadi semakin berkurang sehingga pendapatan bersih akan naik .
Sebaliknya , semakin rendah nilai persediaan maka harga pokok penjualan akan bertambah yang mengakibatkan penjualan bersih akan turun.
Sehingga bila diurutkan kembali maka nilai persediaan akhir akan berpengaruh terhadap 3 ( tiga ) hal :

a. Terhadap Laporan Rugi Laba dan Neraca
b. Terhadap Pendapatan secara pajak
c. Terhadap harga jual

Metode- metode penilaian persediaan tersebut adalah :

1. LIFO ( Last In First Out )

pada metode ini , barang yang dikeluarkan dari gudang akan dibebani dengan harga pokok pembelian yang paling terakhir, sehingga persediaan akhir akan dihargai dengan harga pokok pembelian yang pertama dan berikutnya.

2. FIFO ( First In First Out )

pada metode FIFO, harga pokok persediaan akan dibebankan sesuai urutan terjadinya dan apabila ada penjualan atau pemakaian, maka harga pokok yang dibebankan adalah harga pokok yang paling terdahulu dan persediaan akhir dibebani dengan harga pokok terakhir.

3. AVERAGE ( Rata-rata ) Sederhana

metode average ( rata-rata ) sederhana menghitung harga pokok dengan menghitung rata-ratanya tanpa memperhatikan jumlah barangnya , oleh karena itu pada metode ini tidak menghasilkan harga pokok yang mewakili seluruh persediaan bila jumlah barang yang dibeli berbeda-beda.

4. AVERAGE ( Rata – rata ) Tertimbang

Metode average ( rata-rata ) tertimbang memperlakukan barang-barang yang keluar dari gudang akan dibebani dengan harga pokok rata-rata, dan harga pokok rata-rata itu sendiri diperoleh dengan membagi jumlah harga perolehan dengan jumlah kuantitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar