Rabu, 24 Juni 2009

PENCATATAN PERSEDIAAN



Salah satu pos dalam Neraca sebuah Perusahaan adalah pos Persediaan, dimana definisi dari Persediaan ini adalah : barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual atau untuk diolah yang selanjutnya akan dijual.
Sedangkan barang yang dibeli dengan tujuan untuk dipakai sendiri maka barang tersebut tidak termasuk sebagai persediaan.

Dari definisi persediaan ini maka dapat digambarkan bahwa untuk perusahaan dagang hanya akan mempunyai persediaan barang dagangan yang nantinya akan dijual ,
dan untuk perusahaan manufaktur akan mempunyai 3 ( tiga ) jenis persediaan , yaitu :

1. Persediaan Bahan Baku ( termasuk Bahan Pengemas )
2. Persediaan Barang Dalam Proses
3. Persediaan Barang Jadi.

METODE PENCATATAN PERSEDIAAN

Dalam pencatatan persediaan terdapat 2 ( dua ) metode pencatatan , yaitu :

1. Metode Pisik/Periodik (Periodik/Phisical Inventory System).

Dalam metode pisik ini, persediaan hanya dicatat pada akhir periode akuntansi , dan untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik maka diakhir periode dilakukan perhitungan fisik ( stock opname ).

Transaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan :
• Pembelian
• Retur Pembelian
• Penjualan
• Retur Penjualan

Dalam metode pisik ini posisi persediaan hanya dapat diketahui pada akhir periode sehingga menyebabkan data dari bagian akuntansi tidak akan mendukung operasional.

2. Metode Perpetual (Continual Inventory System).

Setiap ada transaksi yang mempengaruhi persediaan akan dilakukan pencatatan sehingga saldo persediaan yang ada adalah saldo yang sebenarnya, dan diakhir periode juga dilakukan perhitungan fisik ( stock opname ) yang bertujuan untuk mencocokkan saldo antara saldo pembukuan dengan saldo fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar