Sabtu, 21 November 2009

POSTING

Proses sortasi dan pemindahan data kedalam buku besar dan buku pembantu disebut dengan pembukuan ( posting )

Posting kedalam buku besar dan buku pembantu dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut :

^^ posting jurnal kedalam rekening buku besar dengan tulisan tangan dan posting sumber kedalam rekening buku pembantu dengan cara yang sama.

^^ posting dokumen sumber kedalam rekening buku pembantu yang menghasilkan jurnal sebagai tembusan posting kedalam rekening tersebut.

^^ posting kedalam buku pembantu sebagai akibat dari pengisian dokumen sumber yang sekaligus menghasilkan jurnal sebagai tembusan pengisian bukti tersebut.

^^ pembukuan tanpa buku pembantu ( legerless bookkeeping )

Kamis, 03 September 2009

BUKU PEMBANTU ( SUBSIDIARY LEDGERS )

Buku pembantu ( Subsidiary Ledgers atau Sub Ledger ) adalah : suatu kelompok rekening yang merupakan rincian rekening tertentu dalam buku besar ( general ledger ) , yang dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca percobaan.

misal : buku pembantu persediaan, buku pembantu piutang, buku pembantu utang, buku pembantu harga pokok produk, dll.

Dalam legerless bookkeeping, fungsi buku pembantu ini digantikan oleh arsip dokumen sumber.

Rekening yang ada dalam buku besar, yang dirinci dalam buku pembantu disebut rekening kontrol ( controlling account ), sedangkan rekening yang ada dalam buku pembantu, yang merupakan rincian rekening tertentu dalam buku besar disebut rekening pembantu ( subsidiary account ). Data yang diposting kedalam buku pembantu ini diperoleh dari dokumen sumber atau dari jurnal.

Rabu, 02 September 2009

GENERAL LEDGER

BUKU BESAR ( GENERAL LEDGER )

adalah : Kumpulan rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal .

Rekening adalah : judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T , yang dibagi dalam 2 bagian, yaitu sisi debet ( sebelah kiri ) dan sisi kredit ( sebelah kanan ) , sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan ( double entry bookkeeping ).

JURNAL

Setelah transaksi direkam dalam formulir, pencatatan akuntansi yang pertama kali dilakukan adalah dalam jurnal.

Jurnal dibagi dalam 2 kelompok : jurnal khusus dan jurnal umum.

Jika transaksi perusahaan masih sedikit jenisnya dan rendah frekuensinya, maka jurnal umum sudah memadai untuk mencatat secara permanen transaksi perusahaan yang terjadi.

Tetapi jika transaksi semakin banyak dan frekuensi terjadinya semakin tinggi, maka jurnal umum perlu dipecah kedalam jurnal khusus. , dimana alasan pemecahan jurnal umum adalah :

a. untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya tinggi

b. untuk mengurangi pekerjaan pembukuan kedalam buku besar dan untuk menggolongkan transaksiyang dicatat.

c. untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi kedalam jurnal dilakukan oleh beberapa orang.

d. untuk menciptakan pengendalian intern.

Selasa, 01 September 2009

FORMULIR

Salah satu alat untuk merekam data transaksi suatu perusahaan digunakan formulir atau dokumen.
Definisi formulir secara manual : secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
Definisi formulir secara elektronik : ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.

Manfaat formulir dalam perusahaan :

# menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan
# merekam data transaksi bisnis perusahaan
# mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan
# menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain.

3 golongan formulir menurut sumbernya :

^ dibuat dan disimpan dalam perusahaan, misal : surat permintaan pembelian, memo debet, memo kredit, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.

^ dibuat dan dikirimkan pada pihak luar perusahaan, misal : faktur penjualan, surat order pembelian, surat order penjualan.

^ diterima dari pihak luar perusahaan, misal : faktur pembelian, rekening koran bank ( statement ).

Menurut tujuan penggunaannya, formulir dibagi 2 golongan :

% formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan
contoh : surat permintaan pembelian, surat permintaan penawaran harga, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.

% formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Contoh : formulir penerimaan barang, faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja.

Formulir diperlukan pada keadaan :

a. jika suatu kejadian harus dicatat

b. jika informasi tertentu harus dicatat berulang kali, maka penggunaan formulir akan mengurangi waktu penulisan informasi tersebut.

c. jika berbagai sumber yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya.

d. jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi.

Jumat, 07 Agustus 2009

PENYAJIAN HARGA POKOK PENJUALAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Dalam Laporan Keuangan khususnya untuk Laporan Rugi Laba, penyajian harga pokok penjualan antara perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur ada perbedaan , dimana komponen yang berbeda tersebut dapat digambarkan secara skematis :



Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:



Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam penyajian Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.
Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):

Kamis, 06 Agustus 2009

PROCESS COST METHOD

METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COST METHOD )


Pencatatan Biaya Bahan.

## Pencatatan pemakaian Bahan Baku di Departemen A:

D. Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Departemen A ... xxx
K. Persediaan Bahan Baku .... xxx

## Pencatatan pemakaian Bahan Penolong pada Bagian Produksi:

D. Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Penolong Departemen A .. xxx
D. Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Penolong Departemen B .. xxx
D. Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Penolong Departemen C .. xxx
K. Persediaan Bahan Penolong ... xxx

## Pencatatan Biaya Tenaga Kerja (Langsung & Tak Langsung):

Pencatatan biaya tenaga kerja (langsung & tak langsung) di Departemen Produksi:

D. Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Departemen A .. xxx
D. Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Departemen B .. xxx
D. Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Departemen C .. xxx
K. Biaya Gaji dan Upah .. xxx

## Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

BOP pada Metode Harga Pokok Proses adalah biaya produksi selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga kerja, baik langsung maupun tak langsung yang terjadi di departemen produksi.

BOP dapat dibebankan kepada produk atas dasar tarif dan dapat juga dibebankan atas dasar BOP yang sesungguhnya terjadi dalam satu periode.

Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk dapat dilakukan jika:

~ Produksi relatif stabil dari periode ke periode
~ BOP, terutama yang tetap, bukan merupakan bagian yang berarti dibandingkan dengan jumlah seluruh biaya produksi
~ Hanya diproduksi satu macam produk.

Contoh pencatatan berbagai jenis BOP di Departemen Produksi:

D. Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik ... xxx
K. Persediaan Spareparts ... xxx
K. Persediaan Bahan – lain2 ... xxx
K. Asuransi dibayar dimuka ... xxx