Sabtu, 04 Juli 2009

Straight Line Method

METODE GARIS LURUS (Straight Line Method)

Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan.
Metode ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudah diaplikasikan dalam akuntansi.
Dalam metode penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi dengan hasil/output yang diproduksi.

Perhitungan tarif penyusutan untuk metode garis lurus adalah sebagai berikut:

( Harga Perolehan Nilai Sisa ) / Estimasi Umur Kegunaan = Tarif Penyusutan

Misal : mesin dengan harga perolehan Rp.600.000,- taksiran nilai sisa ( residu ) sebesar Rp. 40.000,- dan umurnya ditaksir selama 4 tahun.
Maka depresiasi tiap tahunnya adalah :

Depresiasi = ( HP – NS ) / n
= ( 600.000 – 40.000 ) / 4
= Rp. 140.000 ,-


Kelebihan dan kekurangan metode garis lurus :

Kelebihan :

- mudah digunakan dalam praktek
- lebih mudah dalam menentukan tarip penyusutan

Kelemahan :

- Beban pemeliharaan dan perbaikan dianggap sama setiap periode

- Manfaat ekonomis aktiva setiap tahun sama

- Beban penyusutan yang diakui tidak mencerminkan upaya yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan

- Laba yang dihasilkan setiap tahun tidak menggambarkan tingkat pengembalian yang sesungguhnya dari umur kegunaan aktiva (dalam matching principle, beban penyusutan harus proporsional pada penghasilan yang dihasilkan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar