METODE GARIS LURUS (Straight Line Method)
Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan.
Metode ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudah diaplikasikan dalam akuntansi.
Dalam metode penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi dengan hasil/output yang diproduksi.
Perhitungan tarif penyusutan untuk metode garis lurus adalah sebagai berikut:
( Harga Perolehan Nilai Sisa ) / Estimasi Umur Kegunaan = Tarif Penyusutan
Misal : mesin dengan harga perolehan Rp.600.000,- taksiran nilai sisa ( residu ) sebesar Rp. 40.000,- dan umurnya ditaksir selama 4 tahun.
Maka depresiasi tiap tahunnya adalah :
Depresiasi = ( HP – NS ) / n
= ( 600.000 – 40.000 ) / 4
= Rp. 140.000 ,-
Kelebihan dan kekurangan metode garis lurus :
Kelebihan :
- mudah digunakan dalam praktek
- lebih mudah dalam menentukan tarip penyusutan
Kelemahan :
- Beban pemeliharaan dan perbaikan dianggap sama setiap periode
- Manfaat ekonomis aktiva setiap tahun sama
- Beban penyusutan yang diakui tidak mencerminkan upaya yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan
- Laba yang dihasilkan setiap tahun tidak menggambarkan tingkat pengembalian yang sesungguhnya dari umur kegunaan aktiva (dalam matching principle, beban penyusutan harus proporsional pada penghasilan yang dihasilkan).
Sabtu, 04 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar