Jumat, 10 Juli 2009

Productive Output Method

Metode Jumlah Unit Produksi ( Productive Output Method )


Metode ini digunakan untuk mengalokasikan beban penyusutan berdasarkan pada proporsi penggunaan aktiva yang sebenarnya. Metode penyusutan ini menggunakan hasil produksi sebagai dasar pengalokasian beban penyusutan untuk tiap periode, dengan dasar teori yang dipakai adalah bahwa suatu aktiva itu dimiliki untuk menghasilkan produk sehingga depresiasi juga didasarkan pada jumlah produk yang dapat dihasilkan.

Dalam metode ini beban penyusutan diperlakukan sebagai beban variabel sesuai dengan unit produksi yang dihasilkan tiap periode akuntansi, bukan beban tetap seperti dalam metode penyusutan garis lurus (Straight Line Method).

Kelemahan dari metode ini adalah sama seperti kelemahan yang terdapat pada metode jam jasa.

Untuk menghitung beban depresiasi periodik, pertama kali dihitung tarip depresiasi untuk tiap unit produk, kemudian tarip ini akan dikalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tersebut.

Contoh :
mesin dengan harga perolehan Rp. 600.000,- taksiran nilai sisa sebesar Rp. 40.000,- , mesin ini ditaksir selama umur penggunaan akan menghasilkan 56.000 unit produk, maka depresiasi per unit produk dihitung sbb :

Depresiasi / unit = ( HP – NS ) / n
= ( 600.000 – 40.000 ) / 56.000
= 10

Apabila dalam tahun penggunaan pertama, mesin tersebut menghasilkan 18.000 unit produk, maka beban depresiasi untuk tahun itu sebesar 18.000 x 10 = 180.000

Dalam tabel , sbb :



Beban depresiasi yang dihitung dengan metode produksi dan jam jasa, jumlahnya setiap periode tergantung pada jumlah produksi atau jam kerja aktiva, sehingga biaya depresiasi yang dihitung dengan kedua cara ini mempunyai sifat variable.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar