Minggu, 02 Agustus 2009

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

Pada perusahaan manufaktur, dalam penentuan harga pokok produksinya terdapat beberapa faktor yang membedakan dengan bentuk-bentuk usaha lainnya, yaitu adanya :

^^ Bahan baku (raw material),yang didalamnya termasuk juga bahan pengemas (emballage) dan bahan penolong atau bahan pembantu lainnya.

^^ Barang dalam proses ( work in process ) , yang merupakan hasil olahan bahan baku tetapi belum menjadi barang jadi ( belum siap untuk dijual ).

^^ Tenaga kerja langsung ( direct labor ) , merupakan tenaga kerja yang langsung menangani proses pembuatan produk.

^^ Biaya depresiasi atas penggunaan mesin dan peralatan produksi lainnya yang termasuk dalam kelompok Overhead Cost / Indirect Cost.

Akumulasi dari keempat faktor tadi disebut dengan harga pokok produksi ( manufacturing cost / production cost ).

Dalam unsur harga pokok produksi tersebut, tidak termasuk persediaan barang jadi, karena persediaan barang jadi adalah persediaan yang pada saat diakui sebagai persediaan barang jadi ( inventory ) , sudah tidak melalui proses produksi lagi ( tidak melalui pengolahan lagi ).

Perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan manufaktur ada 2 ( dua ) metode :

1.Direct Costing/Variable Costing

2.Absorption Costing/Full Costing

Perbedaan pokok diantara kedua metode tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang bersifat tetap.
Adanya perbedaan perlakuan terhadap FOH Tetap ini akan mempunyai pengaruh terhadap perhitungan harga pokok produksi dan penyajian rugi laba.

1.Direct Costing/Variable Costing

Variable costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya memasukkan komponen biaya produksi yang bersifat variabel sebagai unsur harga pokok, meliputi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
Biaya-biaya overhead pabrik yang tetap (fixed factory overhead) dianggap tidak secara langsung membentuk produk, jadi biaya overhead pabrik yang tetap ini dimasukkan dalam kelompok biaya periode lainnya ( period cost ) , seperti biaya penjualan dan administrasi.


2.Absorption Costing / Full Costing

Full costing adalah metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok, meliputi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.
Menurut metode full costing ini, karena produk yang dihasilkan menyerap jasa FOH tetap walaupun secara tidak langsung, maka wajar apabila biaya tadi dimasukkan sebagai komponen pembentuk produk tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar